oleh 
Nuzula Fauzi (aktivis dan akademisi IAIN Surakarta)

darwisfoundation.com  - Akhir- Akhir ini bangsa indonesia mengalami berbagai ujian berat seperti  kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang terjadi di Kalimantan dan Riau. Kejadian ini disebabkan oleh perusahaan-perusahaan sawit yang membuka lahan. Mereka sengaja membakar hutan dimana warga yang terkena asap harus menanggung konsekuensi yang besar, yaitu menderita kekurangan oksigen dan sulit bernafas.

Kemudian revisi UU KPK oleh Komisi 3 DPR, yang dengan sewenang-menang merubah aturan guna melemahkan anak kandung demokrasi. Sementara komisi ini telah sukses dalam memberantas korupsi di dalam negeri. Belum lagi  RKHUP yang sangat janggal di tengah masyarakat yang semua itu dibahas dalam sidang DPR dalam waktu yang cepat. Sampai akhrinya membuat seluruh elemen masyarakat resah.

Keresahan atas masalah yang terjadi di indonesia juga dirasakan oleh seluruh mahasiswa seantreo negeri, mulai dari aksi mahasiswa Riau, kemudian aksi mahasiswa di Malang, Makassar, Yogyakarta, Bandung, dan tak terkecuali mahasiswa yang ada di Solo raya mulai dari kampus UNS dan UMS. BEM kampus telah membuat instruksi kepada seluruh mahasiswanya untuk melakukan aksi turun di jalan sebagai bentuk perlawanan terhadap kesewenang-wenangan para wakil rakyat yang duduk di senayan.

 Ketika seluruh mahasiswa di berbagai kampus bersatu menyuarakan aspirasinya, ada yang janggal di kampus saya IAIN Surakarta, banyak mahasiswa yang tahu dan tentunya tidak bodoh terhadap problematika bangsa sekarang, anehnya banyak dari ribuan mahasiswa yang tenang-tenang saja bahkan acuh tak acuh terhadap masalah yang terjadi saat ini. Mereka hanya fokus kuliah untuk mengejar IPK tinggi. Padahal ada yang lebih tinggi dari pada hanya mengejar IPK, yaitu tutun ke jalan untuk membela rakyat.

Tidak adanya kegelisahan yang mengusik nurani mahasiswa membuat gerakan mahasiswa di IAIN Surakarta mati suri. Sekalipun ada dari mahasiswa yang gelisah, mereka hanya sekedar sesumbar di media sosial. Kalu mereka kritis, pada akhirnya akan kebingungan untuk menyuarakan kemana. Sedang mereka tidak tahu terkait birokrasi kampus, apalgi melakukan demo dan semacamnya.

Hanya segelintir mahasiswa IAIN Surakarta yang tergugah hatinya untuk peduli terhadap masalah yang terjadi di Indonesia. Mereka yang mau beraksi turun ke jalan itupun melalui organisasi eksternal atau di luar kampus. 

Hal yang paling mendasar untuk menjawab kenapa para mahasiswa IAIN Surakarta mengalami kebekuan dan tidak mau turun ke jalan, karena disandra oleh peraturan kampus. Sehingga mempunyai efek yang besar dalam melemahkan gerakan massa.

Salah satu yang bermasalah adalah pemilian Presma (presiden mahasiwa). Dimana mekanismenya tidak melalui sistem pemilu raya atau pemilihan langsung, melainkan menggunakan sistem musyawarah besar.

Dengan melalui musyawarah besar, ribuan suara mahasiswa IAIN Surakarta terpasung haknya, padahal mereka mempunyai hak untuk memilih secara langsung. Siapa yang semestinya diamanahi untuk diberi mandat menjadi pemimpin. Dari ribuan mahasiswa tidak ada yang bisa memilih. Imbasnya para mahasiswa tidak mengenal presidennya sendiri, kecuali maba (mahasiwa baru), itupun ketika OSPEK. Apalagi massa jabatan presiden mahasiswa hanya satu tahun, dengan sistem MUBES (Musyawarah Besar), bisa dipastikan hampir seluruh mahasiswa yang bertahun-tahun kuliah di IAIN Surakarta tidak tahu menahu presidennya sama sekali.

Sebuah ironi nan tragis di dalam kampus. Bagaimana bisa ribuan mahasiswa tidak mengenal sama sekali siapa pemimpin mereka. Kemudian siapa yang akan dipercayai mahasiswa untuk menjadi panutan, atau menjadi jendral besar dalam menggerakan massa menolak RUU KPK, misal ?

Sedang demokrasi kampus sendiri dikebiri dan dilemahkan. Sampai teramat memalukan, menjadi mahasiswa sekali seumur hidup hanya memikirkan IPK, mereka terlalu sibuk dengan tugas-tugas, tidak tahu menahu siapa yang jadi  presiden kampusnya sendiri, dan tidak peduli terkait politik kampus apalagi masalah yang dihadapi bangsa Indonesia saat ini. Jika begini, lebih baik jangan jadi mahasiswa!