Valentia Manis Kintany
Kemiskinan merupakan masalah kompleks yang dipengaruhi oleh berbagai faktor yang saling berhubungan satu sama lain seperti faktor ekonomi, kemasyarakatan, dan geografis. Fenomena kemiskinan sudah menjadi pemandangan umum di Indonesia karena banyak masih banyak faktor yang belum terpenuhi.
Kemiskinan bukan hanya tentang faktor ekonomi tetapi juga faktor tentang kegagalan hak-hak yang belum terpenuhi untuk hidup yang sejahtera.Beberapa dengan fenomena kemiskinan di Indonesia umumnya mereka tergolong miskin ialah seseorang yang berpendidikan rendah dan faktor geografis yang mereka hidup dipinggiran yang jauh dari penguasaan aset- aset produksi, maka sulit baginya memperoleh pendidikan yang layak.
Karena sangat penting sekali pendidikan dalam memajukan perkembangan ekonomi. Bukan hanya perkembangan ekonomi pula tapi bisa menghasilkan ide-ide untuk menyejahterakan hidup.
Masyarakat miskin perkotaan umumnya bergerak pada bidang pekerjaan yang berifat tidak menentu sehingga menyebabkan pendapatan yang juga tidak bisa dipastikan oleh karena itu, untuk memenuhi kebutuhsn pokok pun akan sulit.
Seperti butuh pabrik dan pekerjaan yang terkena peraturan upah minimum regional atau upah minimum provinsi.Banyak cara untuk menanggulangi kemiskinan yang bisa diatasi. Hal ini bukan persoalan pemerintah saja, tetapi juga persoalan masyarakat yang harus memiliki kesadaran yang tinggi untuk merubah kehidupan nya sendiri.
Pemrintah juga bisa membangun lapangan pekerjaan yang layak dan mampu memberikan pendapatan yang sesuai, dengan hal itu bisa di imbangi dengan masyarakat yang mempunyai kemampuan yang handal dan berpendidikan.
Probem kemiskinan di Indonesia merupakan masalah sosial yang dikaji terus menerus dan juga dicarikan solusinya, beragam kebijakan telah di sebar dan begitu pula program pemerintah.
Aspek yang mendorong kemiskinan diperkotaan sebagai berikut:
Kepemilikan tanah yang sulit dan sangat terbatas
Tanah menjadi faktor yang sangat berpengaruh karena diperkotaan harga tanah sangat mencekik dan membuat menderita apalagi system hak tanah yang komples serta biaya mendapatkan sertifikat tanah yang relative tinggi. Dengan begitu berakibat masyarakat miskin bertembat di lahan pemerintah.
Kebanyakan para masyarakat miskin mempunyai tanah yang tradisional tidak punya sertifikat resmi jadi pemerintah dengan gampangnya bisa menggusur mereka tanpa kompensasi yang wajar atau memadai. Ditambah lagi dengan banyaknya urbanisasi dan tekanan hidup di perkotaan semakin membuat tercekik. Akibatnya banyak nya masyarakat membangun rumah dengan spontan secara liar, dan memunculkan daerah kumuh untuk kehidupan miskin
Rumah berfungsi ganda dan kebanyakan illegall
Rumah bagi masyarakat miskin, khususnya perkotaan, bukan hanya sebagai tempat tinggal tetapi juga merupakan aset tempat berusaha dan bekerja. Kebanyakan mereka bertempat tinggal secara illegal tanpa ada sertifikat. Ditambah lagi dengan lingkungan yang kumuh yang membuat kondisi lingkungan bekerja yang tidak aman yang sangat beresiko tinggi terhadap kesehatan, keselamatan dan keamanan mereka.
Pendidikan yang rendah dan mempunyai beban hidup yang besar
Kebanyakan mereka masyarakat miskin tidak memiliki tingkat pendidikan yang rendah, oleh karena itu mereka sangat sulit untuk mencari pekerjaan. Namun rumah tangga di perkotaan lebih baik daripada rumah tangga di perdesaan. Karena faktor lingkungan yang mempengaruhi.
Status pekerjaan yang tidak menentu
Dari hasil survey banyak yang mengatakan bahwa status dan jenis pekerjaan masyarakat miskin merupakan faktor yang sesungguhnya dari keadaan kemiskinan di perkotaan. Namun status pekerjaan yang tetap tidak bisa dijadikan ukuran tingkat pendapatan yang rendah atau ukuran kemiskinan.
Sangat terbatasnya akses ke fasilitas dasar perkotaan
Kaum miskin perkotaan sangat kurang tercukupi kebutuhannya atas pelayanan kebutuhan dasar seperti air bersih, saluran air dan jalan akses. Keadaan ini dikarenaka kurangnya penanganan dari pemerintah baik berupa pemeliharaan investasi baru atas infrastruktur lingkungan yang diperlukan oleh masyarakat miskin.
Menurut
survey kebanyakan rumah tangga perkotaan yang tidak memiliki akses air bersih
dibandingkan rumah tangga di perdesaan. Banyak
masyarakat miskin yang terpaksa membeli air bersih bahkan mereka tergantung
pada fasilitas air minum swasta yang lebih mahal.