Oleh:
Mutiara Dien
(Penulis)
Kita yang sebelumnya adalah penonton saat negara lain mulai ramai dengan pemberitaan tentang virus ini, kini kita juga menjadi bagian dalam cerita didalamnya. Semua orang berjuang dijalannya masing-masing dengan perannya sendiri-sendiri. Semuapun dituntut untuk memahami perjuangan orang lain.
Bagi seorang perempuan yang seringkali dihubungkan dengan peran ganda, membuatnya menjalankan peran lebih dalam masa ini. Perjuangan mereka baik diluar maupun di dalam rumah begitu diharapkan mengambil peran dalam pecepatan penanganan pandemi ini.
Mereka yang berperan di masyarakat dalam berbagai bidang yang ditekuninya : di bidang kesehatan untuk turut berjuang di garda depan melawan virus ini dengan begitu banyak cerita didalamnya, para pendidik yang dituntut untuk beradaptasi dengan sistem pembelajaran, pelaku usaha yang mulai menurun pandapatannya atau harus menutup sementara , karyawati dengan perubahan sistem kerja dan tak terelakkan mereka yang harus dirumahkan harus berusaha mencari jalan lain untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Peran di dalam rumah yang juga menjadi ladang perjuangan perempuan saat mereka harus melindungi keluarga yang dicintainya untuk tidak tertular dari virus ini. Menjaga kenyamanan rumah yang dinilai menjadi tempat paling aman, kehati-hatian kita dengan menjaga kebersihan badan menjadikan kita lebih sering berganti pakaian, yang tentu saja menambah pekerjaan didalam rumah.
Mengingatkan keluarganya untuk selalu menggunakan masker saat bepergian, mengingatkan untuk lekas mandi setelah bepergian bahkan sudah menyiapkan air hangat saat cuaca dingin begitu terasa. Peyusunan ulang menu makanan banyak dilakukan untuk mencukupi kebuhuhan gizi dan meningkatkan kekebalah tubuh anggota keluarga.
Mereka juga harus belajar banyak hal baru dalam waktu singkat, saat menjadi tempat bertanya tugas sekolah oleh anak-anaknya, saat harus menyeimbangkan antara pemasukkan dan pengeluaran keuangan yang berubah.
Mereka juga yang tetap beraktivitas sosial, dalam sibuknya rutinitas rumah dan pekerjaan, tetap berbagi dalam keterbatasan dan kesibukan. Karena keyakinan mereka bahwa perubahan tidak bisa dilakukan sendiri. Turut andil berbagi kepada lingkungannya dengan menjadi relawan atau memberikan bantuan kepada yang lebih membutuhkan.
Mereka yang membuat gerakan berbagi makanan pokok dilingkungan masing-masing dengan prinsip semua boleh memberi dan semua juga boleh mengambil sesuai dengan kebutuhannya, gerakan ketahanan pangan dengan pemanfaatan lahan pekarangan rumah dan banyak gerakan sosial yang banyak diinisiasi oleh kaum perempuan.
Mereka juga berperan dalam berbagi keilmuan yang mereka miliki, berbagai macam seminar online sangat banyak kita jumpai diisi juga oleh perempuan. Yang lain tak kalah bersemangat mengikuti seminar online baik menjadi panitia maupun peserta. Semangat untuk mengirimkan informasi yang bermanfaat kepada keluarga dan teman, serta saling menguatkan satu sama lain.
Semua berjalan dari gerakan kecil yang menjadi besar ketika dilakukan berjamaah.
Inilah peran perempuan yang sering kali tak terlihat namun begitu besar. Peran yang sangat diharapkan dalam masa pandemi ini. Ia yang sering kali terlihat lelah, namun tidak menyerah. Ia yang berjuang untuk menjaga keluarganya, untuk segala amanah yang dipercayakan padanya.
Karena kuatnya masyarakat dimulai dari kuatnya sebuah keluarga dan salah satu yang memperkuat benteng pertahanan dalam sebuah keluarga adalah peran seorang perempuan. Begitulah yang sering disebutkan bahwa “ Perempuan adalah Tiang Negara”, salah satu yang menopang kuatnya sebuah negara.
Tiang yang kuat akan menjadi bagian penting yang menopang sebuah rumah dari segala gangguan di sekitarnya, begitupun seorang perempuan memiliki andil yang begitu besar untuk menguatkan negara dalam situasu ini. Apapun peran yang kita bisa kita lakukan sekarang, lakukanlah secara maksimal karena sekecil apapun peran itu, kita bisa ikut andil dalam mempercepat selesainya pandemi ini.